SINTANG–Ketua Forum Rakyat Pekerja Tambang Kabupaten Sintang, Asmidi menjelaskan bahwa keberadaan forum rakyat pekerja tambang, dibentuk untuk menampung aspirasi serta wadah diskusi bagi para pekerja tambang emas tradisional yang ada di Kabupaten Sintang, dalam rangka mengawal proses pengajuan wilayah pertambangan rakyat (WPR) yang sudah diajukan ke Pemerintah Provinsi melalu Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang.
Asmidi menjelaskan sebelum dibentuk forum tersebut pihaknya sudah melakukan audensi ke DPRD Kabupaten Sintang pada tanggal 5 Mei 2023, “Dimana dalam audensi tersebut kita meminta kepada pihak terkait supaya pekerja tambang emas tradisional yang ada di Kabupaten Sintang doberikan hak untuk bisa tetap bekerja,” ujar Asmidi, saat konfrensi pers di Metting Room CU Keling Kumang, Rabu (12/09/2023).
Lanjut dia, setelah melakukan audensi para pekerja tambang kembali bekerja seperti biasa, namun seiring berjalan waktu situasi pun berubah dan tidak memungkinkan pekerja tambang bisa bekerja dengan tenang. “Oleh sebab itulah kami mengadakan aksi demo damai yang diadakan pada tanggal 31 mei 2023 lalu dimana demo damai tersebut dilakukan di halaman kantor Bupati Sintang, dan pada saat itu turunlah semua kawan-kawan yang bekrja baik yang kerja didarat maupun di sungai,” Jelas Asmidi.
Hasli dari demo damai tersebut, dijelaskan Asmidi bahwa pemkab Sintang memberikan solusi dan saran kepada para pekerja tambang emas tradisional di Kabupaten Sintang tetap bisa bekerja yaitu dengan syarat harus membentuk wilayah pertambangan rakyat (WPR). “Dan hal ini juga sudah kami lakukan, nah dalam hal ini Bapak Wakil Bupati Sintang juga berharal kepada kami forum pekerja tambang dapat mengawal proses pembentukan WPR tersebut, baik dari usulan masyrakat ke Kabupaten, Provinsi dan Pusat,” kata Asmidi.
Asmidi juga menjelaskan dalam mengurus WPR tersebut sangatlah rumit dan memakan waktu yang cukup lama, dan pihaknya juga meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Sintang dalam hal ini memberitahukan kepada setiap desa dan kecamatan yang ada untuk mengajukan wilayah yang akan diusulkan sebagai WPR, dijelaskan dia hal ini juga sudah dilakukan oleh Pemerintah daerah Kabupaten Sintang.
“Namun ada beberapa Desa yang belum siap dan memang tidak ada lahan yang bisa dijadikan WPR, dan ada juga Desa-desa yang sudah memberikan data usulan WPRnya, hingga saat ini sudah ada 18 desa yang sudah mengusulkan WPR dan sudah kita urus ke Kabupaten dan Provinsi, namun di Provinsi oleh pak Gubernur karena memang ri Kalbar ini ada dua daerah yang sudah terbit WPR yaitu Kapuas Huli dan Ketapang, nah kita juga diharapkan bisa berkoordinasi atau studi banding kepada mereka, dan hal ini juga sudah kita lakukan, ” tambah dia.
Asmidi Tepis Isu Miring Terhadap Forum Rakyat Pekerja Tambang Kabupaten Sintang
Terkait isu-isu miring yang menyebar dimedia sosial bahwa forum rakyat pekerja tambang Kabupaten Sintang menarik storan kepada setiap pekerja, dirinya menegaskan bahwa tidaklah benar! Namun untuk dana dan biaya oprasional forum dilakukan secara gotong royong oleh para pangurus forum dan pekerja dimana sama-sama mengeluarkan biaya secara patungan atas hasil kesepakatan bersama, dalam rangka mempermudah oprasional pengawalan proses WPR.
“Isu-isu miring yang menyebutkan bahwa saya menarik storan itu sangatlah tidak benar, karena selama inti kita memang tidak pernah meminta setoran kepada para pekerja, karena kita juga memahami situasi dilapngan tidak semua kawan-kawan berhasil kerjanya,” ujar dia lagi
Pihaknya juga berharap kepada Gubernur Kalimanatan Barat dalam hal ini PJ Gubernur Kalbar dapat membantu Forum Rakyat Pekrja Tambamg dalam rangka peroses pembentukan WPR saat ini, yang sedanh berjalan.
Asmidi juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sintang, yang sudah membantu mengawal proses pengusulan WPR hingga ke Provinsi dan studi banding ke Kabupaten Kapuas Hulu.
Petrus Sabang Merah :
Sementara itu Petrus Sabang Merah menjelaskan bahwa kehadiran dirinya di forum rakyat pekerja tambang, dirinya ditunjuk sebagai Humas dalam forum tersebut. “Saya petrus sabang merah dan Aprensius bukan sebagai pekerja tambang tapi kami bergabung sebagai bentuk dukungan kepada forum dan saya petrus sabang merah ditunjuk sebagai humas forum tambang,” ujar dia.
“Dan Aprensius sebagai wakil ketua forum tambang. Jadi hadirnya kami sebagai bentuk sosial dan kepedulian kepada masyarakat yg mencari penghasilan yg sangat sulit berdampak ekonomi,” pungkasnya. (Andi)